Daftar Isi
Pengertian investasi saham dan jenis-jenis investasi?
Pengertian investasi saham dan jenis-jenis investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Untuk investasi dibagi menjadi bebeapa jenis salah satunya investasi langsung. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di lakukan.
Menurur Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien selama periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Menurut Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni: (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Jenis-jenis Investasi?

Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
1. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank komersial. Aktivas ini dapat berupa tabungan dan sertifikat deposito. Investasi langsung dapat dilakukan pada :
a. Pasar uang (money market), berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury bill (T-bill).
b. Pasar modal (capital market), berupa surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities) dan saham-saham (equity income).
c. Pasar turunan (deverative market), berupa opsi (option) dan futures contract.
2. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.
Jenis-jenis investasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam “Standar Akuntansi Keuangan” yaitu :
1. Investasi Lancar
Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.
3. Mempertahankan Investasi Properti
Properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak digunakan oleh perusahaan yang berinvestasi.
4. Investasi Dagang
Investasi dagang adalah investasi yang ditunjuk untuk mempermudah atau mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan.
Return dan Risiko Investasi?

1.Pengertian Return
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan:
a). Mempelajari pola return seasonal.
b). Menggunakan data return di masa lalu, baik untuk prediktabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
c). Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan.
Return saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor faktor fundamental, seperti return on equity, quick ratio, leverage ratio, asset growth, accounting beta, earning variability dan dividen payout. Faktor fundamental merupakan faktor yang mempengaruhi beta saham. Investor akan menghadapi dua kemungkinan dalam melakukan investasi, yaitu tingkat keuntungan yang diharapakan (expected rate of return) dan tingkat risiko (risk).
2. Pengertian Risiko
Menurut Hartono (2000) risiko adalah kemungkinan menyimpangnya keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Risiko merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam analisis investasi, karena setiap pilihan investasi selalu mengandung risiko dan risiko inilah yang mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pemodal dari investasinya. Risiko merupakan variabilitas return realisasi terhadap return yang diharapkan. Risiko berhubungan dengan ketidak pastian. Pemodal dalam berinvestasi akan mendapatkan return di masa datang dengan nilai yang belum diketahui. Pemodal dalam berinvestasi cenderung untuk menghindar dari kemungkinan menanggung risiko, tetapi pemodal tidak dapat terbebas dari risiko.
Menurut Aryani, Setiawan dan Warsito Risiko investasi dibagi menjadi dua :
a). Risiko sistematik
Risiko sistematik merupakan variabilitas dalam total return suatu sekuritas yang secara langsung berhubungan dengan pasar secara keseluruhan, sehingga setiap pemodal tidak dapat menghilangkannya dengan diversifikasi sekuritas atau portofolio. Risiko ini disebut juga Risiko yang tidak dapat didiversifikasi (nondiversifiable risk). Penyebabnya antara lain tingkat inflansi, tingkat bunga, risiko pasar maupun kondisi politik negara.
b). Risiko tidak sistematik
Risiko tidak sisitematik merupakan variabilitas dalam total return suatu sekuritas yang tidak berhubungan dengan pasar secara keseluruhan atau dapat dikatakan hanya terjadi pada suatu perusahaan tertentu. Risiko ini disebut tidak sistematik karena pengaruhnya tidak sama terhadap perusahaan yang satu dengan yang lain. Penyebabnya adalah berasal dari dalam perusahaan seperti risiko finansial, risiko manajemen dan risiko likuiditas. Risiko sistematik ini dapat dihilangkan dengan cara melakukan diversifikasi sekuritas karena sifat dari risiko ini yang unik untuk suatu perusahaan sehingga hal buruk yang terjadi pada suatu perusahaan dapat dihilangkan dengan memilih perusahaan yang memiliki hal yang baik. Risiko ini disebut juga risiko yang dapat didiversifikasikan atau diversifiable risk.
Pengertian Saham?

Saham merupakan tanda bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan tertentu. Wujud dari pada saham adalah selembar kertas yang menjelaskan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Menurut Tandelilin (2001;314), saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka manfaat yang diperoleh antaranya :
1) Dividen yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
2) Capital Gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dengan harga belinya.
3) Manfaat non finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuatan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
Jenis-jenis saham?

Jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek ada dua jenis, yaitu ;
1. Saham biasa
Saham biasa (common stock) adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Pemilik saham mempunyai hak-hak memperoleh sebagian kekayaan setelah semua kewajiban dilunasi. Saham biasa memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Hak klaim terdiri atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.
b) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan dalam RUPS.
c)Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui pada RUPS.
d)Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan.
2. Saham preferen
Saham preferen merupakan satu jenis sekuritas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa. Dividen pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu (Tandelilin, 2010). Hal ini berarti disamping memiliki karakteristik seperti obligasi yakni memperoleh bunga obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa. Saham preferen memiliki karakteristik sebagai berikut :
a)Pembayaran dividen dalam jumlah tetap.
b)Hak klaim terlebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.
c)Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
Penilaian Saham?
Untuk menentukan harga yang pantas atas saham suatu perusahaan, perlu adanya penilaian terhadap saham perusahaan tersebut. Terdapat dua pendekatan untuk menentukan nilai saham, yaitu pendekatan analisis fundamental dan analisis teknikal.
a. Analisis fundamental
Analisis fundamental merupakan analisis untuk menetukan nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Analisis fundamental dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan price earning ratio.
Pendekatan nilai sekarang disebut juga dengan pendekatan kapitalisasi laba (capitalization of income method), karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang.
Sedangkan alternative lain untuk menghitung nilai perusahaan adalah dengan menggunakan nilai laba perusahaan. Nilai perusahaan diperoleh dengan perkalian antara price earning ratio (rasio harga saham dengan laba perusahaan) dengan estimasi laba bersih per lembar saham untuk periode berikutnya.
b. Analisis teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data perubahan harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan pergeseran penawaran dan permintaan dalam jangka pendek, serta mereka cendrung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan bermoneter dari penawaran dan permintaan.
Pengertian beta saham?
Beta merupakan pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas itu sendiri dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return pasar. Dengan demikian beta merupakan pengukur risiko sistematis (systematic risk) dari sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Semakin besar fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar, semakin besar pula beta saham tersebut. Demikian pula jika fluktuasi return saham terhadap return pasar semakin kecil, semakin kecil pula beta saham tersebut.
Berdasarkan besarnya beta, saham dapat digolongkan sebagai saham yang agresif ( >1), saham defensive( <1), dan saham netral ( =0). Untuk saham-saham yang agresif, pergerakan return saham lebih besar daripada pergerakan return pasarnya. Situasi ini terjadi sebaliknya bagi saham yang defensif. Sedangkan untuk saham netral, return saham bergerak sejalan dengan return pasar.
Kesimpulan?

Dari penjelasan diatas, maka dapat diintreprestasikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
- Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
- Return dan Risiko Investasi, Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Sedangkan risiko adalah kemungkinan menyimpangnya keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).
- Terdapat dua pendekatan untuk menentukan nilai saham, yaitu pendekatan analisis fundamental dan analisis teknikal.
- Beta merupakan pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar.